Liputan6.com, Jakarta Induk organisasi sepak bola Indonesia atau PSSI tak lama lagi akan menggelar Kongres Luar Biasa atau KLB. Salah satu agenda penting pada kongres adalah pemilihan ketua umum, wakil ketua umum, dan anggota eksekutif PSSI periode 2023/2027 .
Setelah melewati berbagai tahapan, Komite Pemilihan (KP) sudah mengumumkan daftar nama calon sementara ketua umum dan wakil ketua umum PSSI periode 2023-2027. Untuk ketua umum terjaring lima nama bakal calon ketua umum.
Advertisement
Baca Juga
Kelima nama bakal calon Ketua Umum PSSI itu adalah AA Lanyalla Mahmud Mattalitti, Arif Putra Wicaksono, Doni Setiabudi, Erick Thohir dan Fary Djemy Francis.
Tanpa mengecilkan kiprah balon lain, ada satu sosok yang selalu menarik perhatian, khususnya di dunia sepak bola, yakni La Nyalla Mattalitti. Dan, sebenarnya nama pria ini sebenarnya sudah tidak asing dengan lingkungan PSSI.
La Nyalla pernah dipercaya sebagai Ketua Umum PSSI versi KPSI (Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia) periode 2012-2016.
Sanksi
Namun, setelah PSSI dan KPSI bersatu, pria kelahiran Jakarta, 10 Mei 1959 ini, sempat menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PSSI 2013-2015. Selang dua tahun kemudian, dia dikukuhkan sebagai Ketua Umum PSSI melalui KLB.
Namun, di masa itu PSSI sempat dilanda sanksi dari pemerintah melalui Menpora Imam Nahrawi. Sanksi tersebut menjadi alasan FIFA untuk membekukan PSSI selama periode 2015-2016.
Advertisement
Karier
Karier La Nyalla di bidang olah raga dimulai pada 2010 setelah dipercaya sebagai Wakil Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur. Baru di tahun 2011, La Nyalla menjabat sebagai Wakil Ketua PSSI Jawa Timur.
Selain di dunia olah raga, La Nyalla juga adalah pengusaha dan politikus. Saat ini dia menjabat sebagai ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia.
Kasus
Sebagai pengusaha, La Nyalla aktif sebagai Kepala Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Jawa Timur. Bersamaan dengan itu, dia mengikuti organisasi kepemudaan dan kepartaian. Ia pernah didaulat sebagai Ketua DPW Partai Patriot Jawa Timur dan Ketua MPW Pemuda Pancasila Jawa Timur.
Namun, ketika La Nyalla menjabat sebagai ketua umum Kadin Jawa Timur, ia terjerat kasus hukum penyimpangan dana hibah pemerintah provinsi Jawa Timur pada tahun 2011 hingga 2014. Tapi, pada 27 Desember 2016, La Nyalla divonis bebas oleh Pengadilan Tipikor.
Advertisement
Sujud Syukur
Sosok La Nyalla memang tidak bisa dilupakan dalam dunia sepak bola Tanah Air. Banyak peran dan jasa yang sudah diperlihatkan pria yang kini menjabat Ketua Dewan Perwakilan Daerah RI itu.
Salah satunya ikut andil dalam prestasi Timnas Indonesia U-19 saat menjuarai Piala AFF U-19 2013. Saat itu, LaNyalla Mattalitti menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PSSI periode 2013-2015 dan Ketua Badan Tim Nasional (BTN) Sepak Bola Indonesia.
Teristimewanya, La Nyalla yang mengajarkan 'ritual' sujud syukur hingga dirinya dan rekan-rekan Timnas Indonesia U-19 melakukannya dan berhasil menjuarai Piala AFF u-19 2013.
Terpanggil
La Nyalla menuturkan, alasan dirinya mencalonkan diri kembali sebagai Ketua Umum PSSI didasari oleh hutang di masa lalu. Ia mengaku tergerak untuk memenuhi kepercayaan voters yang sempat memilihnya beberapa tahun silam.
"Sekarang saya terpanggil, karena sudah waktunya kami melihat bahwa sudah waktunya saya harus membayar utang saya, yang dulu saya diberi amanah oleh anggota PSSI para voter dari 94 itulah akhirnya saya sekarang mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PSSI," ujar La Nyalla.
Advertisement